Ketika itu

Duh, terlintas mukanya si Gadis itu nie. Strid.. Ayo bangun-bangun! Kita ngobrol yuk!

Jadi inget, kejadian pas acara penembakan itu (Untungnya ga mati). Waktu itu sekitar 10 bulan yang lalu. Ceritanya gue uda mempersiapkan segala tetek bengek, dari tempat date lah sampai cara berbicara yang baik dan benar dihadapan seorang wanita. Pikiran gue, semuanya udah manteb semanteb Ki Manteb Sudarsono. Dengan memakai baju yang pas, parfum yang wangi 7 rupa (rupa monyet, kerbau, dan kawan-kawan), Berangkatlah gue menjemput wanita itu.

Rencana tAhap pertama semua berjalan dengan lancar, ijin sama orang tuanya mau ngajak anaknya makan, makan ditempat yang direncanakan, pulangnya, memasuki tahap kedua, Perut mulai bergejolak, dalam hati bertanya-tanya, apakah yang terjadi dengan Calamari yang gue telan, apakah cumi-cumi itu protes sehingga melakukan kerusuhan dalam perut gue. Jantung mulai berdetak kencang. Padahal mah punya penyakit jantung koroner aja kaga punya. LAmbat laun penuaan dini merasuk kedalam diri gue, apa yang gue rencanain mulai lenyap dimakan usia. Darisitu otak berpesan Not or do it! Tapi bener-bener bingung gimana mau bilangnya. KArena Lidah yang tidak bertulang punggung ini susah ngeluarin kata-kata, gue punya ide cemerlang, gue bilang "emm.. Strid gue sms lo ya". Dia menatap gue heran (seheran mengerjakan kalkulus 4). Akhirnya dengan bego hati gue mengambil hp. Dan nulis maksud hati tersebut.

Gue bilang ma dia "eh.. itu sms buat lo uda terkirim, dibaca yaa.."

Sebenernya dilayar hp itu udah ada tulisan "Message sent". Tapi kenapa? aneh. Dia nanya, "Kok belum sampai smsnya?". Gue panik sampe ke ubun-ubun. Dalam hati berkata. "siaall, ini kenapa lagi!" "Wahai jaringan komunikasi bekerja samalah denganku".

Semua makin kacau ketika gue lihat mimik wajah dia yang agak kesel karena sms yang belum kunjung tiba. Ditambah perut uda mulai engga bisa kompromi (mau PUB). hahaha

Akhirnya otak yang semerawut ini berpesan "udah ton batalin aja niat lo".
Mulutpun mulai singkron dengan otak bilang,"uda strid ga jadi deh, mungkin sinyalnya lagi jelek, kapan-kapan aja deh" "nanti kalau seandainya sampe sms nya anggap aja itu salah kirim".
GUndah...

Tepat didepan rumahnya, dan masih berada dalam mobil. Dia bilang...
"Ton sebenernya smsnya udah sampai daritadi". Gue makin panik! Bener-bener SEMARAK (SErasa MAu **RAk). Perasaan ga karuan, gonjang ganjing antara perut dan otak mulai terasa.
Gue bilang "gue cuma pengen lo tau itu apa yang gue rasain sekarang"
And the ending she said, "I want you tobe myleader for my life". Thx GOd...

Comments